Workshop berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Gorontalo, berhasil mencapai sejumlah hasil dan pencapaian yang signifikan. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi momentum penting dalam mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Workshop ini melibatkan berbagai stakeholder penting, termasuk perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo, serta perwakilan dari IGORNAS, guru-guru PJOK, dan alumni PKO. Kehadiran mereka pada hari pertama workshop menjadi kunci penting dalam proses pengumpulan masukan yang berharga terkait mata kuliah yang diperlukan untuk mempersiapkan lulusan PKO menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Pada hari pertama workshop, dimulai dengan sesi pembukaan yang dihadiri oleh para stakeholder dan pemangku kepentingan terkait. Para perwakilan dari berbagai instansi dan alumni PKO memberikan perspektif tentang kebutuhan industri olahraga saat ini, serta kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan PKO untuk dapat berkontribusi secara optimal di dunia profesional. Salah satu fokus utama diskusi adalah pentingnya keseimbangan antara penguasaan hard skill dan soft skill dalam kurikulum. Dengan semakin berkembangnya sektor olahraga, lulusan PKO tidak hanya diharapkan mampu menguasai keterampilan teknis di bidang pelatihan olahraga, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi, manajemen tim, dan kepemimpinan yang baik.
Dalam sesi diskusi, para stakeholder menyampaikan beberapa usulan terkait dengan penambahan mata kuliah yang lebih praktis dan aplikatif. Misalnya, perwakilan dari Dispora menyoroti pentingnya lulusan PKO memiliki kemampuan dalam mengelola event olahraga, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Hal ini dianggap penting mengingat semakin tingginya kebutuhan akan event olahraga yang dikelola secara profesional di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Gorontalo. Di sisi lain, perwakilan dari Disdikbud memberikan masukan terkait peningkatan kualitas pengajaran olahraga di sekolah-sekolah, yang tentunya memerlukan lulusan PKO yang siap mengajar dan mampu mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Setelah mendapatkan masukan dari para stakeholder, tim dosen PKO kemudian melakukan perancangan kurikulum yang berbasis pada OBE. Proses ini dilakukan dengan seksama, mengintegrasikan hasil diskusi dan usulan dari para stakeholder untuk memastikan bahwa kurikulum yang disusun dapat mempersiapkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Pada akhir hari pertama, tercipta sebuah draft kurikulum yang siap untuk dikaji lebih lanjut.
Memasuki hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan hasil perancangan kurikulum oleh para dosen PKO. Pemaparan ini dibimbing oleh Dr. Suratmin, S.Pd, M.Or, Sekretaris Asosiasi Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Indonesia (APPKOI), yang hadir sebagai narasumber utama dalam workshop tersebut. Dr. Suratmin memberikan sejumlah masukan yang sangat berguna terkait struktur kurikulum, serta pendekatan pembelajaran berbasis OBE yang lebih menitikberatkan pada hasil akhir yang diharapkan dari setiap mata kuliah. Beliau juga menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap implementasi kurikulum, agar kurikulum tersebut tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan di dunia kerja.
Pada akhir kegiatan, workshop ini menghasilkan beberapa pencapaian penting, salah satunya adalah penyusunan kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan dunia kerja, khususnya di sektor olahraga. Kurikulum yang dihasilkan diharapkan dapat mencetak lulusan yang memiliki daya saing tinggi, baik di tingkat lokal maupun nasional. Selain itu, kerja sama yang erat antara Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga UNG dan stakeholder yang terlibat menjadi salah satu capaian penting yang diharapkan dapat terus terjaga di masa mendatang.
Workshop ini juga menegaskan komitmen Jurusan PKO UNG dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menjawab tantangan yang dihadapi oleh lulusan di dunia kerja. Dengan adanya masukan yang komprehensif dari berbagai pihak, diharapkan lulusan PKO mampu berkontribusi secara signifikan dalam memajukan industri olahraga di Indonesia.
Agenda:
Pembukaan (5 menit)
Sambutan oleh moderator atau dosen pembimbing.
Penjelasan tujuan seminar dan tata tertib.
Presentasi Proposal (15 menit)
Mahasiswa mempresentasikan:
Latar belakang penelitian.
Rumusan masalah dan tujuan.
Tinjauan pustaka.
Metodologi penelitian.
Sesi Tanya Jawab (30 menit)
Tanggapan dan pertanyaan dari dosen penguji.
Diskusi dengan mahasiswa untuk klarifikasi atau masukan.
Evaluasi dan Rekomendasi (15 menit)
Dosen penguji memberikan masukan akhir dan evaluasi.
Keputusan kelayakan proposal (disetujui/tidak disetujui).
Penutup (5 menit)
Moderator menutup sesi dan menyampaikan ucapan terima kasih.
CALL FOR PAPER
Jambura Sports Coaching Academic Journal (JSCAJ) e-ISSN : 2987-4408
p-ISSN : 2988-0165
Untuk informasi lebih lanjut :
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jscaj/index
Kontak:
085936133889 (Kadek)
Kegiatan ini Melibatkan mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga dalam Half Maraton Gorontalo tahun 2024 dapat memberikan pengalaman berharga bagi mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari selama studi mereka. Selain itu, partisipasi mereka juga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain untuk hidup sehat dan aktif.
Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga menjadi bagian kegiatan ini, pastikan anda untuk terus mengikuti informasi terkait pendaftaran, rute perlombaan, dan persyaratan lainnya yang mungkin diperlukan. Semoga acara tersebut sukses dan memberikan pengalaman yang berharga bagi semua peserta.
Program Jumat Prestasi Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga memiliki beberapa manfaat bagi mahasiswa dan institusi pendidikan olahraga, antara lain:
1. Meningkatkan motivasi belajar: Program ini memberikan apresiasi dan pengakuan atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa, sehingga dapat menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk terus berprestasi dan meningkatkan kualitas diri.
2. Mendorong kompetisi sehat: Dengan adanya penghargaan dan acara pemberian prestasi, mahasiswa akan merasa terdorong untuk bersaing secara sehat dalam bidang akademik maupun non-akademik, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang kompetitif.
3. Membangun kepercayaan diri: Melalui pengakuan atas prestasi yang diraih, mahasiswa akan merasa dihargai dan percaya diri dalam kemampuan dan potensi yang dimilikinya, sehingga dapat memotivasi mereka untuk terus berkembang.
4. Memperkuat hubungan antar mahasiswa dan dosen: Program ini juga dapat menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa dan dosen, karena dosen sebagai pembimbing dan penilai akan memberikan penghargaan atas prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa.
5. Peningkatan citra institusi: Dengan adanya program penghargaan prestasi mahasiswa, institusi pendidikan olahraga juga akan semakin dikenal sebagai tempat yang mendorong pengembangan bakat dan prestasi mahasiswa di bidang olahraga.
Dengan demikian, program Jumat Prestasi Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi, kompetisi sehat, kepercayaan diri, hubungan antar mahasiswa dan dosen, serta citra institusi pendidikan olahraga secara keseluruhan.