Beladiri Tradisional Langga Gorontalo

Oleh: Suprianto Kadir . 15 Januari 2021 . 07:30:11

Langga Sebagai Beladiri Oleh Hartono Hadjarati

Langga sebagai sebuah fenomena beladiri, terbilang cukup unik, Langga berfungsi sebagai alat atau cara pembelaan diri dengan tangan kosong. Tujuan Langga tidak hanya membentuk pe’langga agar mampu membela diri terhadap lawan, namun juga meningkatkan “kesadaran” spritual seorang pe’langga terhadap eksistensi dirinya sendiri, sesamanya dan alam semesta.Konsep teknik beladiri Langga secara fisik berupa penggunaan faktor arah dan tenaga lawan untuk dipergunakan oleh Pe’langga dalam mengagalkan serangan lawan, dengan balik peyerang, “Totame MaUi Tolo PopaI” tenaga lawan tidak dihindari atau ditentang, tapi dimanfaatkan untuk menyerang balik, dengan mengunci serangan atau menjatuhkan lawan.Langga adalah cara mempertahankan diri dengan teknik beladiri. Langga adalah seni untuk menyelamatkan diri dari serangan yang langsung maupun tidak langsung. Ju Panggola sebagai pencipta Langga dengan tujuan menjadi alat rekonsiliasi artinya langga idealnya adalah alat untuk mencari persaudaraan, perdamaian. Bukan sebagai sarana yang justru merenggangkan hubungan dengan manusia lain. Karena langga adalah alternatif terakhir yang terpaksa diambil bila tiada jalan lain untuk menemukan kedamaian. Jalan langga adalah jalan untuk menghentikan semua bentuk perseturuan yang didasari jiwa kasih sayang. Dengan demikian langga akan berfungsi sebagai pengayom, bukan perusak.“Molopato Tonula Hiala laAta to hila hila lo taU”Langga tidak memiliki struktur gerak yang baku sampai saat ini, tapi teknik langga dirancang untuk merusak, meskipun potensi untuk hal tersebut tetap besar, yakni konsep gerak “molelapo to tonula leletua” artinya mengunci semua persendian. Teknik Mohudu dalam langga dirancang untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada lawan dalam mengakhiri konflik perkelahian secara bijaksana.Semua beladiri mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri. Setiap manusia mempunyai potensi, inisiatif, cipta,rasa, karsa dan inovasi sendiri. Masing-masing orang mempunyai interprestasi dan pendapat sendiri-sendiri tentang bagaimana cara menghadapi serangan dan mengembangkan sistematika beladirinya. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan struktur pertahan diri maupun penyerangan balik.

Agenda

28 September 2020

KULIAH UMUM

Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo Akan menyelenggarakan Kuliah Umum dengan mengundang dua pemateri, pemateri pertama yaitu Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes, AIFO yang memberikan materi dengan bertemakan "menumbuhkan Jiwa entrepreneurship bagi Mahasiswa" dan Pemateri kedua Prof. Dr. Hariadi said, M.S yang membawakan materi "Kiat Sukses Menjadi Mahasiswa".

17 - 27 Agustus 2020

Pendaftaran Mahasiswa Baru

Selamat Datang di Pendaftaran Online UNG
Informasi Awal ini menyajikan ketentuan umum seleksi lokal, termasuk kelompok Program Studi baik Kelompok IPA maupun IPS Univesitas Negeri Gorontalo. Informasi awal ini diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti seleksi Lokal - Mandiri, sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi dengan baik.

6 - 8 Agustus 2020

Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar - Kampus Merdeka

Kurikulum Merdeka Belajar adalah program belajar yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar di Kampus dan berkaitan dengan hal-hal esensial sehingga menumbuhkan kemerdekaan belajar.

23 - 24 Juni 2020

Kuliah Pakar Online

Civitas Akademika, dalam waktu dekat ini Prodi PKO akan mengadakan Kuliah Umum Online dengan Topik “Latihan dimasa Pendemi Covid-19”. Narasumber adalah Dr. Imam Marsudi, M.Si (Ketua APPKOI)
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Rabu, 23 Juni 2020 pukul 10.00 Wita, melalui Zoom