Langga Sebagai Beladiri Oleh Hartono Hadjarati
Langga sebagai sebuah fenomena beladiri, terbilang cukup unik, Langga berfungsi sebagai alat atau cara pembelaan diri dengan tangan kosong. Tujuan Langga tidak hanya membentuk pe’langga agar mampu membela diri terhadap lawan, namun juga meningkatkan “kesadaran” spritual seorang pe’langga terhadap eksistensi dirinya sendiri, sesamanya dan alam semesta.Konsep teknik beladiri Langga secara fisik berupa penggunaan faktor arah dan tenaga lawan untuk dipergunakan oleh Pe’langga dalam mengagalkan serangan lawan, dengan balik peyerang, “Totame MaUi Tolo PopaI” tenaga lawan tidak dihindari atau ditentang, tapi dimanfaatkan untuk menyerang balik, dengan mengunci serangan atau menjatuhkan lawan.Langga adalah cara mempertahankan diri dengan teknik beladiri. Langga adalah seni untuk menyelamatkan diri dari serangan yang langsung maupun tidak langsung. Ju Panggola sebagai pencipta Langga dengan tujuan menjadi alat rekonsiliasi artinya langga idealnya adalah alat untuk mencari persaudaraan, perdamaian. Bukan sebagai sarana yang justru merenggangkan hubungan dengan manusia lain. Karena langga adalah alternatif terakhir yang terpaksa diambil bila tiada jalan lain untuk menemukan kedamaian. Jalan langga adalah jalan untuk menghentikan semua bentuk perseturuan yang didasari jiwa kasih sayang. Dengan demikian langga akan berfungsi sebagai pengayom, bukan perusak.“Molopato Tonula Hiala laAta to hila hila lo taU”Langga tidak memiliki struktur gerak yang baku sampai saat ini, tapi teknik langga dirancang untuk merusak, meskipun potensi untuk hal tersebut tetap besar, yakni konsep gerak “molelapo to tonula leletua” artinya mengunci semua persendian. Teknik Mohudu dalam langga dirancang untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada lawan dalam mengakhiri konflik perkelahian secara bijaksana.Semua beladiri mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri. Setiap manusia mempunyai potensi, inisiatif, cipta,rasa, karsa dan inovasi sendiri. Masing-masing orang mempunyai interprestasi dan pendapat sendiri-sendiri tentang bagaimana cara menghadapi serangan dan mengembangkan sistematika beladirinya. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan struktur pertahan diri maupun penyerangan balik.
Agenda:
Pembukaan (5 menit)
Sambutan oleh moderator atau dosen pembimbing.
Penjelasan tujuan seminar dan tata tertib.
Presentasi Proposal (15 menit)
Mahasiswa mempresentasikan:
Latar belakang penelitian.
Rumusan masalah dan tujuan.
Tinjauan pustaka.
Metodologi penelitian.
Sesi Tanya Jawab (30 menit)
Tanggapan dan pertanyaan dari dosen penguji.
Diskusi dengan mahasiswa untuk klarifikasi atau masukan.
Evaluasi dan Rekomendasi (15 menit)
Dosen penguji memberikan masukan akhir dan evaluasi.
Keputusan kelayakan proposal (disetujui/tidak disetujui).
Penutup (5 menit)
Moderator menutup sesi dan menyampaikan ucapan terima kasih.
CALL FOR PAPER
Jambura Sports Coaching Academic Journal (JSCAJ) e-ISSN : 2987-4408
p-ISSN : 2988-0165
Untuk informasi lebih lanjut :
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jscaj/index
Kontak:
085936133889 (Kadek)
Kegiatan ini Melibatkan mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga dalam Half Maraton Gorontalo tahun 2024 dapat memberikan pengalaman berharga bagi mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari selama studi mereka. Selain itu, partisipasi mereka juga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain untuk hidup sehat dan aktif.
Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga menjadi bagian kegiatan ini, pastikan anda untuk terus mengikuti informasi terkait pendaftaran, rute perlombaan, dan persyaratan lainnya yang mungkin diperlukan. Semoga acara tersebut sukses dan memberikan pengalaman yang berharga bagi semua peserta.
Program Jumat Prestasi Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga memiliki beberapa manfaat bagi mahasiswa dan institusi pendidikan olahraga, antara lain:
1. Meningkatkan motivasi belajar: Program ini memberikan apresiasi dan pengakuan atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa, sehingga dapat menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk terus berprestasi dan meningkatkan kualitas diri.
2. Mendorong kompetisi sehat: Dengan adanya penghargaan dan acara pemberian prestasi, mahasiswa akan merasa terdorong untuk bersaing secara sehat dalam bidang akademik maupun non-akademik, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang kompetitif.
3. Membangun kepercayaan diri: Melalui pengakuan atas prestasi yang diraih, mahasiswa akan merasa dihargai dan percaya diri dalam kemampuan dan potensi yang dimilikinya, sehingga dapat memotivasi mereka untuk terus berkembang.
4. Memperkuat hubungan antar mahasiswa dan dosen: Program ini juga dapat menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa dan dosen, karena dosen sebagai pembimbing dan penilai akan memberikan penghargaan atas prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa.
5. Peningkatan citra institusi: Dengan adanya program penghargaan prestasi mahasiswa, institusi pendidikan olahraga juga akan semakin dikenal sebagai tempat yang mendorong pengembangan bakat dan prestasi mahasiswa di bidang olahraga.
Dengan demikian, program Jumat Prestasi Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi, kompetisi sehat, kepercayaan diri, hubungan antar mahasiswa dan dosen, serta citra institusi pendidikan olahraga secara keseluruhan.